Kenthongan adalah salah satu kesenian pertunjukan massal yaitu seperangkat alat terutama kenthong. Kenthong dibuat dari potongan bambu yang dilubangi sepanjang "ros" di pinggirnya.Jaman dahulu, kentong punya banyak fungsi di masyarakat. Fungsi utamanya adalah untuk memberikan pengumuman.Contohnya digunakan untuk menyebarkan tanda peringatan bahaya bencana banjir,kebakaran, atau kemalingan. Makna komunikasinya ada pada ritme suara bunyinya dan juga kombinasi dari suara. Makna bunyinya diatur sesuai kesepakatan di masyarakat. Misalnya membunyikan sekali apabila kemalingan, bunyi kedua untuk kebakaran,dll. Pokoknya sesuai dengan kesepakatan masyarakat sekitar.
Pada perkembangannya, kenthong dapat memhasilkan irama musik, di Daerah Banyumas, kenthong jadi kesenian Kenthongan, kesenian ini mulai dikenal sekitar tahun 90an sampai 2000an. Agar dapat menghasilkan melodi ditambah juga alat musik lain yaitu Angklung, juga calung supaya ritme seperti musik modern, biasanya ada juga suling, jika ingin lebih merdu lagi gunakan bas, biasanya juga menggunakan tong yang bagian atasnya telah ditutup dengan ban dalam bekas, hamper sama dengan bas drus. Kemudian untuk perkusi bisa ditambah “kompang” dikombinasi dengan ketipung ditambah samba, biar ada suara “trebele”, jika tidak perkusi biasanya menggunakab drum mini.
Jumlah pemain kenthongan biasanya sekitar 20an orang, biasanya paling banyak di bagian kenthongan, soalnya orang satu memukul kenthong satu irama yang sama sepanjang lagu, jadi setiap kenthong punya variasi pukulan yang berbeda. Kenthongan biasanya dipimpin oleh satu atau dua Mayoret, sama seperti Drumband hanya saja pakaian yang digunakan adalah pakaian tradisional, agar semakin ramai dan tidak membosakan dilihat, di kelompok kenthongan biasanya ada yang menari tarian khas Banyumas.
Kesenian kenthongan paling pas digunakan untuk